Kamis, 31 Maret 2011

Manusia dan Penderitaan

Nama : Reza Danis Setyawan
NPM : 15110794
Kelas : 1KA26

Pengertian Penderitaan

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa Sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat berbentuk lahir atau batin, keduanya termasuk penderitaan ialah keluh kesah, kesengsaraan, kelaparan, kekenyangan, kepanasan, dan lain-lain.

Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Akibat penderitaan yang bermacam-macam. Ada yang mendapat hikmah besar dari suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan kegelapan dalam hidupnya. Oleh karena itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat. Penderitaan juga dapat ‘menular’ dari seseorang kepada orang lain, apalagi kalau yang ditulari itu masih sanak saudara. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.


Siksaan

Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan, dan siksaan dapat berupa siksaan jasmani atau badan dan bisa juga siksaaan rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang timbullah penderitaan. Jadi siksaan adalah sebab dari awalnya penderitaan seseorang.

Berikut ini 3 siksaan yang sifatnya psikis
1. Kebimbangan
2. Kesepian
3. Ketakutan

Penyebab seseorang merasa ketakutan karena adanya rasa trauma terhadap sesuatu pekerjaan yangpernah dia kerjakan, seperti takut ketinggian mungkin dikarenakan pernah jatuh dari tempat tinggi atau mungkin ada dari kerabat yang pernah kecelakaan dari tempat yang tinggi, jadi segala ketakutan seseorang bisa muncul dari diri sendiri atau bisa juga dari kerabat atau orang lain yang pernah merasakan kecelakaan.


Kekalutan Mental

Kekalutan mental itu dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiawaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara tidak wajar.

Gejala awal seseorang yang akan mengalami kekalutan mental
1. Nampak pada jasmani sering merasakan pusin, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
2. Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah

Tahap-tahap gangguan kejiwaan
1. Gangguan kejiwaan Nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohaninya
2. Usaha mempertahankan diri dengan cara negative, yaitu mundur atau lari, sehingga cara bertahan dirinya salah, biasanya bagi orang yg tidak memiliki gangguan kejiwaan akan menghadapi persoalan yang dihadapi
3. Kekalutan merupakan titik patah (mental down) dan yang bersangkutan mengalami gangguan

Sebab munculnya kekalutan mental pada seseorang
1. Kepribadian yang lemah
2. Terjadinya konflik social budaya
3. Cara pematangan batin

Proses seseorang yang mengalami kekalutan mental
1. Positif : trauma yang dialami dijawab secara baik sebagai usaha agar tetap survie dalam hidup
2. Negative : trauma yang dialami diperlarutkan atau diperturutkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin karena apa yang diinginkan tidak terpenuhi.


Penderitaan dan Perjuangan

Hubungan antara keduanya adalah demi apa yang akan dicapai seseorang pasti akan mengalami perjuangan untuk mendapatkan sesuatu dengan rasa penderitaan yang amat besar. Tapi dengan penderitaan dan perjuangan yang cukup besar nanti pasti aka nada hasilnya yang akan sangat terharu dan akan merasa sebagai pemenang.


Penderitaan, Media masa dan Seniman

dari semua penderitaan yang dialami seseorang nanti akan disiarkan oleh sang media masa dan seniman yang akan membuat suatu penderitaan akan terlihat indah. Jadi dari segala sesuatu penderitaan akan banyak dikenal dan diketahui dari media massa.


Penyebab dari timbulnya penderitaan
1. Penderitaan yang timbul karena adanya perbuatan buruk manusia
2. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab tuhan

Pengaruh yang muncul dari penderitaan dapat menjadi positif ataupun malah negatif. Negatifnya munculnya rasa penyesalan karena tidak bahagia, kecewa, putus asa, malahan ada yang mau sampe bunuh diri. Positifnya adalah seseorang akan mengambil hikmah dari segala sesuatu yang dia alami, bahkan dia akan tidak akan menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti.


referensi:
Nugroho, Widyo; Ilmu Budaya Dasar; Universitas Gunadarma, Jakarta, 1994

Selasa, 22 Maret 2011

Manusia dan Keindahan

Reza Danis Setyawan

15110794

1ka26


Keindahan

Keindahan adalah berasal dari kata indah yang artinya bagus, permai, cantik, elok dan semuanya yang bagus dan baik. Keindahan tidak hanya yang dapat dilihat seperti keindahan benda, alam, manusia dan semuanya yang dapat dilihat, tapi juga bisa dengan keindahan dalam perbuatan, kelakuan dan lainnya. Segala keindahan yang ada tidak akan lepas dari kehidupan manusia, mangkanya keindahan itu juga disebut sebagai bagian dari kehidupan manusia

Keindahan juga identik dengan kebenaran, jadi suatu yan benar itu dapat dikatakan sebagai keindahan yaitu keindahan dalam berperilaku, dan apabila tidak ada kebenaran maka dapat dikatakan dengan tidak adanya keindahan.

Menurut The Liang Gie dalam bukunya “Garis Besar Estetika”. Menurut asal katanya, dalam bahasa Inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata “beautiful” dalam bahasa Perancis “beau”, sedang Italia dan Spanyol “bello” dan dari kata Latin “bellum”. Akar katanya adalah “bonum” yang berarti kebaikan, kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi “bonellum” dan terakhir diperpendek sehingga ditulis “bellum”.

Terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian, yaitu:

· Keindahan dalam arti luas

· Keindahan dalam arti estetis murni

· Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan

Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian yang berarti sama tapi diartikan dalam bentuk yang berbeda atau dengan kata yang berbeda tapi semuanya dalam maksud yang sama, pengertian keindahan yang luas meliputi :

· Keindahan seni, yaitu kindahan yang dihasilkan oleh buatan tangan manusia dan dapat dinikmati, dilihat, didengarkan dan dapat membuat itu menyenagkan.

· Keindahan alam, keindahan yang berasal dari alam yang murni dan dibentuk dengan secara alami.

· Keindahan moral, yaitu keindaha yang dapat diraskan dalam perbuatan seseorang dengan melakukan perbuatan, apabila orang itu baik maka ia memiliki suatu keindahan moral.

· Keindahan intelektual, yaitu keindahan yang berasal dari kepandaian seseorang atau kepintaran seseorang yang kemudian dilimpahklan dalam kehidupannya.

Keindahan dalam arti estetis murni menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang dicerapnya. Sedangkan keindahan dalam arti terbatas lebih disempitkan karena hanya benda-benda yang dapat dilihat berupa keindahan dari bentuk dan warna.

Renungan

Renungan berasal dari kata renung, artinya diam-diam memikirkan sesuatu atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam, dan memikirkan sesutau angan-angan. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori, yaitu:

a. Teori Pengungkapan

Yaitu sebuah teori yang dilakukan dengan menggunakan perasaan manusia, jadi teori ini biasanya dialami oleh seorang seniman ketika mereka akan menciptakan susatu karya seni. Jadi mereka menciptakan sesuatu diawali dengan merenung, lalu muncullah angan-angan kedepannya yang akan datang.


b. Teori Metafisik

Yitu teori yang menjelaskan bahwa suatu peciptaan atau hasil seni yang dibuat hanyalah merupakan tiruan dari karya seni lain, karena sesuatu yang indah sempurna yang asli hanyalah ciptaan tuhan.


c. Teori Psikologis

Suatu teori yang dalam proses penciptaan seni itu adalah keinginan-keinginan bawah sadar dari seorang seniman, dan hasil karya mereka itu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang diwujudkan dari keinginan itu.


Keserasian


Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata rasi, yang artinya itu cocok, kena benar dan sesuai benar. Kata cocok, kenqa dan sesuai itu mengandung unsure perpduan, pertentangan, ukuran dan seimbang.


a. Teori objektif dan subjektif

Teori objektif mengatakan bahwa keindahan atau cirri-ciri yang mencipta nilai estetik adalah sifat yang memang telah melekat pada bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya.

Teori subjektif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda ini tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri seseorang yang mengamati suatu benda. Adanya keindahan semata-mata tergantung pada pencerapan dari si pengamat itu. Kalaupun dinyatakan bahwa suatu benda memiliki nilai estetik, maka hal itu diartikan bahwa seseorang pengamat memperoleh suatu pengalaman estetik sebagai tanggapan terhadap benda indah itu.


b. Teori Perimbangan

Teori pertimbangan tentang keindahan dalam arti yang semakin terbatas, yakni secara kualitatif yang diungkapkan dengan angka-angka. Keindahan dianggap sebagai kualita dari benda-benda yang disusun. Hubungan dari bagian-bagian yang menciptakan keindahan dapat dinyatakan sebagai perimbangan tai perbandingan angka-angka.


Refarensi

Nugroho, Widyo; Ilmu Budaya Dasar; Universitas Gunadarma, Jakarta, 1994

Senin, 14 Maret 2011

Manusia dan Cinta Kasih

Reza Danis Setyawan
15110794
1ka26


Pengertian Cinta Kasih

Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta, Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.

Walaupun cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluamya; dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.

Cinta memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat dimasyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ikhlas, mengikuti perintah-Nya, dan berpegang teguh pada syariat-Nya.

Dalam bukunya seni mencinta, Erich Fromm menyebutkan, bahwa cinta itu terutama memberi, bukan menerima. Dan memberi merupakan ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan. Yang paling penting dalam memberi ialah hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan materi. Cinta selalu menyatakan unsur-unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, pernatian dan pengenalan. Pada pengasuhan contoh yang paling menonjol adalah cinta seorang ibu pada anaknya: bagaimana seorang ibu dengan rasa cinta kasihnya mangasuh anaknya dengan sepenuh hati. Sedang dengan tanggungjawab dalam arti benar adalah sesuatu tindakan yang sama sekali suka rela yang dalam kasus hubungan ibu dan anak bayinya menunjukkan penyelenggaraan atas hubungan fisiko Unsur yang ketiga adalah perhatian yang berarti memperhatikan bahwa pribadi lain itu hendaknya berkembang dan membuka diri sebagaimana adanya. Yang ke empat adalah pengenalan yang merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia. Dengan ke empat unsur tersebut, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian dan pengenalan, suatu cinta dapat dibina secara lebih baik.

Pengertian tentang cinta dikemukanaknjuga oleh Dr Sarlito W. Sarwono. Dikatakannya bahwa cinta memilikki tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman, dan kemesraan. Yang dimaksud dengan keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia. Kalau janji dengan dia hams ditepati, ada uang sedikit beli oleh-oleh untuk dia. Unsur yang kedua adalah keintiman, yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Panggilan-panggilanformal seperti bapak, Ibu, saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan:sayang dan sebagainya. Makan minum dari satu piring-cangkir tanpa rasa risi, pinjam meminjam baju, saling memakai uang tanpa rasa berhutang, tidak saling menyimpan rahasia dan lain-Iainnya. Unsur yang ketiga adalah kemesraan, yaitu adanya rasa ingin mcmbelai atau dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mcngungkapkan rasa sayang, dan seterusnya .

Selanjutnya Dr. Sarlito W. Sarwono mcngemukakan, bahwa tidak semua unsur cinta itu sama kuatnya. Kadang-kadang ada yang keterikatannya sangat kuat, tetapi keintiman atau kemesraannya kurang. Cinta seperti itu mengandung kesetiaan yang amat kuat, kecemburuannya besar, tetapi dirasakan oleh pasangannya sebagai dingin atau hambar, karena tidak ada kehangatan yang ditimbulkan kemesraan atau keintiman. Misalnya cinta sahabat karib atau saudara sekandung yang penuh dengan keakraban, tetapi tidak ada gejolak-gejolak mesra dan orang yang bersangkutan masih lebih setia kepada hal-hal lain dari pada partnemya.

Cinta juga dapat diwarnai dengan kemesraan yang sangat menggejolak, tetapi unsur keintiman dan keterikatannya yang kurang.

Lebih berat lagi bila salah satu unsur cinta itu tidak ada, sehingga tidak terbentuk segitiga, cinta yang demikian itu tidak sempuma, dan dapat disebutkan bukan cinta.

Selain pengertian yang dikemukakan oleh Sarlito, lain halnya pengertian cinta yang dikernukakan oleh Dr. Abdullah Nasih Ulwan,dalam bukunya manajemen cinta. Cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh gairah, lembut, dan kasih sayang. Cinta adalah fitrah manusia yang murni, yang tak dapat terpisahkan dengan kehidupannya. Ia selalu dibutuhkan. Jika seseorang ingin menikmatinya dengan cara yang terhormat dan mulia, sud dan penuh taqwa, tentu ia akan mempergunakan cinta itu untuk mencapai keinginannya yang suci dan mulia pula.

Didalam kitab Suci Alqur'an, ditemui adanya fenomena cinta yang bersembunyi di dalam jiwa manusia. Cinta memiliki tiga tingkatan-tingkatan : tinggi, menengah dan rendah. Tingkatan cinta tersebut diatas adalah berdasarkan firman Allah dalam surah At-Taubah ayat 24 yang artinya sebagai berikut :

katakanlah : jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai; adalah lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalanNya, maka tunggulah sampai Allah rnendatangkan keputusanNya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.

Adapun pengaruh yang ditimbulkan oleh cinta menengah ini akan nampakjelas hasilnya. Jika bukan disebabkan perasaan kasih sayang yang ditanamkan oleh Tuhan dalam hati, sepasang suami istri, tentu tidak akan terbentuk suatu keluarga, tak akan ada keturunan, tak akan ada keturunan, tak akan terwujud asuhan, bimbingan, dan pendidikan ternadap anak. Cinta tingkat terendah adalah cinta yang paling keji, hina dan merusak rasa kemanusiaan.

Karena itu ia adalah cinta rendahan. Bentuknya beraneka ragam misalnya :

1. cinta kepada thagut. Thagut adalah syetan, atau sesuatu yang disembah selain Tuhan. Dalam surat Al Baqarah, Allah berfinnan : dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah

2. cinta berdasarkan hawa nafsu.

3. cinta yang lebih mengutamakan kecintaan pada orang tua, anak, istri, perniagaan dan tempat tinggal.

Cinta memiliki tiga tingkatan-tingkatan : tinggi, menengah dan rendah. Tingkatan cinta tersebut diatas adalah berdasarkan firman Allah dalam surah At-Taubah ayat 24 yang artinya sebagai berikut :

katakanlah : jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai; adalah lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalanNya, maka tunggulah sampai Allah rnendatangkan keputusanNya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.

Dan disini tingkatan cinta kasih paling tinggi bagi umat islam yaitu cinta kepada Allah SWT. Rasulullah dan berjihad di jalan Allah. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami dan kerabat. Cinta tingkat terendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal.


Pengertian Kasih Sayang

Kata kasih dan sayang itu mengandung pengertian yang sangat luas. Dan yang pasti setiap insan manusia perlu tahu dan mengerti apa makna kasih sayang yang sebenarnya, sekaligus memilikinya di dalam sanubari. Seseorang akan terlanda kekeringan jiwa jika hidup tanpa memiliki kasih maupun sayang. Apapun yang terjadi, pasti dia akan selalu ingin cintai sekaligus mencintai orang lain. Dari pertama kali lahir di dunia sampai ajal menjemput.

Yang dimaksud dengan kasih dan sayang di sini bukan sekadar hubungan cinta atau asmara antara seorang laiki-laki dan perempuan saja. Namun lebih bersifat universal. Sehingga hal ini bisa terjadi terhadap sahabat, saudara, keluarga dan lain-lain. Dan yang perlu ditekankan adalah, bahwa kasih dan sayang yang tulus itu selalu punya sifat yang ikhlas dan lebih banyak memberi daripada menerima. Kepentingan diri sendiri sering dinomor duakan demi memberi kebahagiaan pada orang yang dikasih dan disayanginya.

Kekuatan Dari Kasih dan Sayang

Kasih, sayang dan cinta. Itu semua adalah anugerah dari Tuhan yang diberikan kepada kita semua. Tujuannya untuk menciptakan kehidupan damai di dunia agar selalu diliputi dengan ketentraman. Untuk itulah setiap orang perlu mengerti makna kasih sayang agar bisa saling menghargai kepribadian dari orang lain, meski dia punya perbedaan dengan kita.

Karena dari sinilah akan tercipta keharmonisan yang aman serta penuh kemesraan. Setelah itu akan muncul daya cipta yang terwujud dalam bentuk cinta, baik cinta kepada sesama manusia, lingkungan dan Sang Maha Pencipta, yaitu Tuhan Yang Maha Esa.

Menciptakan Rasa Kasih dan Sayang Dalam Keluarga

Agar di dalam suatu keluarga bisa tercipta rasa saling sayang dan mengasihi, maka masing-masing anggota keluarga harus selalu berusaha menciptakan kebahagiaan bagi anggota keluarga yang lain. Ibu memberi rasa sayang pada bapak dan anaknya, kemudian bapak mencurahkan semua perhatian pada istri dan keturunannya. Sedangkan anak bisa memberikan rasa cinta dan hormatnya pada kedua orang tuanya.

Hal ini akan menyuburkan perasaan saling terikat antara satu dan yang lain dan menjadi kesatuan yang tak terpisahkan. Apa yang menjadi kesedihan bagi salah satu anggota keluarga, maka akan menjadi kesedihan bagi semuanya. Demikian pula bila ada yang mendapat kebahagiaan, maka semua bisa ikut merasakan kebahagian yang menjadi milik bersama itu.

Ini semua bisa terlaksana bila setiap anggota keluarga, terutama pihak orang tua bisa menjadi contoh dan teladan yang baik bagi anaknya. Karena sang anak sejak dia lahir selalu ikut orang tua, maka secara mental dia juga menjadikan orang tuanya sebagai panutan dalam menjalani hidupnya.

Orang tua yang baik dan mengerti akan makna kasih sayang pasti akan mengajari anaknya tentang bagaimana cara mengasihi dan menghormati anggota keluarganya dan orang lain dalam hidup bermasyarakat. Dan yang tidak kalah penting adalah juga selalu berusaha menghilangkan rasa benci dan dendam bila terjadi permasalahan di antara mereka.

Hidup akan terasa indah bila kita selalu diliputi dengan saling mencinta, saling memberi kasih dan saling menyayangi tanpa memandang perbedaan baik itu warna kulit, agama, kehidupan sosial, ekonomi dan lain-lain.


Pengertian Kemesraan

Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti sangatlah erat (karib). Mesra juga dapat diartikan sebagai suatu proses hubungan yang erat. Secara istilah, kemesraan dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana kita memiliki hubungan yang sangat erat kepada seseorang, dan kita merasa sangat nyaman bila di dekatnya.

referensi

http://ratrismart.blogspot.com/2010/04/pengertian-cinta-kasih.html

http://www.anneahira.com/makna-kasih-sayang.htm

http://pendiputra.wordpress.com/2010/07/16/22/

Kamis, 10 Maret 2011

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam kesusastraan

Reza Danis Setyawan
15110794
1ka26


Pengertian Seni

Dalam bahasa Sanskerta, kata seni disebut cilpa. Sebagai kata sifat, cilpa berarti berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa berarti dilengkapi dengan bentuk-bentuk yang indah atau dihiasi dengan indah. Sebagai kata benda ia berarti pewarnaan, yang kemudian berkembang menjadi segala macam kekriaan yang artistik. Cilpacastra yang banyak disebut-sebut dalam pelajaran sejarah kesenian, adalah buku atau pedoman bagi para cilpin, yaitu tukang, termasuk di dalamnya apa yang sekarang disebut seniman. Memang dahulu belum ada pembedaan antara seniman dan tukang. Pemahaman seni adalah yang merupakan ekspresi pribadi belum ada dan seni adalah ekspresi keindahan masyarakat yang bersifat kolektif. Yang demikian itu ternyata tidak hanya terdapat di India dan Indonesia saja, juga terdapat di Barat pada masa lampau.

Dalam bahasa Latin pada abad pertengahan, ada terdapat istilah-istilah ars, artes, dan artista. Ars adalah teknik atau craftsmanship, yaitu ketangkasan dan kemahiran dalam mengerjakan sesuatu; adapun artes berarti kelompok orang-orang yang memiliki ketangkasan atau kemahiran; dan artista adalah anggota yang ada di dalam kelompok-kelompok itu. Maka kiranya artista dapat dipersamakan dengan cilpa.

Ars inilah yang kemudian berkembang menjadi l'arte (Italia), l'art (Perancis), elarte (Spanyol), dan art (Inggris), dan bersamaan dengan itu isinyapun berkembangan sedikit demi sedikit kearah pengertiannya yang sekarang. Tetapi di Eropa ada juga istilah-istilah yang lain, orang Jerman menyebut seni dengan die Kunst dan orang Belanda dengan Kunst, yang berasal dari akar kata yang lain walaupun dengan pengertian yang sama. (Bahasa Jerman juga mengenal istilah die Art, yang berarti cara, jalan, atau modus, yang juga dapat dikembalikan kepada asal mula pengertian dan kegiatan seni, namun demikian die Kunst-lah yang diangkat untuk istilah kegiatan itu).

Yunani yang dipandang sebagai sumber kebudayaan Eropa walaupun sejak awal sejarahnya sudah mengenal filsafat dan juga fisafat seni, ternyata tidak juga memiliki kata yang dapat disejajarkan dengan pengertian kita sekarang tentang seni. Istilah yang paling dekat dengan pengertian itu ialah ?hne??ng sekarang kita kenal memiliki hubungan langsung dengan perkataan ?nik??

Pengertian Sastra

Sastra berasal dari kata castra berarti tulisan. Dari makna asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan sebagainya.

Sastra dalam arti khusus yang kita gunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi gagasan dan perasaan manusia. Jadi, pengertian sastra sebagai hasil budaya dapat diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya.

Secara morfologis, kesusastraan dibentuk dari dua kata, yaitu su dan sastra dengan mendapat imbuhan ke- dan -an. Kata su berarti baik atau bagus, sastra berarti tulisan. Secara harfiah, kesusastraan dapat diartikan sebagai tulisan yang baik atau bagus, baik dari segi bahasa, bentuk, maupun isinya.

Dalam konteks kesenian, kesusastraan adalah salah satu bentuk atau cabang kesenian yang menggunakan media bahasa sebagai alat pengungkapan gagasan dan perasaan senimannya. Sehingga sastra juga disamakan dengan cabang seni lain seperti seni tari, seni lukis, seni musik, dan sebagainya.

Hubungan antara Seni dan Sastra dengan Ilmu Budaya Dasar

Dalam kehidupan berbudaya kita pasti mempunyai perbedaan budaya yang ada dari seni, adat sastra maupun yang lainnya. Tapi yang dijelaskan disini hubungannya adalah, tanpa adanya seni dan sasta pasti budaya yang ada jadi kurang menarik. Budaya itu berasal juga dari sastra dan seni, mereka sangat berhubugan satu sama lain, dan keperluan mereka sangat dibutuhkan dalam kehidupan berbudaya.


referensi

http://www.anneahira.com/pengertian-sastra.htm

http://members.fortunecity.com/senirupa/senirupa/id1.html

Manusia dan Kebudayaan 2

Reza Danis Setyawan
15110794
1ka26


Pengertian Kebudayaan

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.

Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

7 Unsur Kebudayaan

1. Organisasi sosial

2. Bea dan tradisi

3. Bahasa

4. Seni & literatur

5. Agama

6. Pemerintah

7. Sistem ekonomi

Wujud Kebudayaan

1. Wujud ide

Wujud tersebut menunjukann wujud ide dari kebudayaan, sifatnya abstrak, tak dapat diraba, dipegang ataupun difoto, dan tempatnya ada di alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan yang bersangkutan itu hidup.Budaya ideal mempunyai fungsi mengatur, mengendalikan, dan memberi arah kepada tindakan, kelakuan dan perbuatan manusia dalam masyarakat sebagai sopan santun. Kebudayaan ideal ini bisa juga disebut adat istiadat.

2. Wujud Perilaku

Wujud tersebut dinamakan sistem sosial, karena menyangkut tindakan dan kelakuan berpola dari manusia itu sendiri. Wujud ini bisa diobservasi, difoto dan didokumentasikan karena dalam sistem ssosial ini terdapat aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi dan berhubungan serta bergaul satu dengan lainnya dalam masyarakat. Bersifat konkret dalam wujud perilaku dan bahasa.


referensi

http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya

http://riohode.blogspot.com/2010/05/manusia-dan-kebudayaan.html