Kamis, 06 Januari 2011

Tugas Ilmu Sosial Dasar Bab 11

PRASANGKA, DISKRIMINASI DAN ETNOSENTRISME

Pertentangan dan Ketegangan dalam Masyarakat

Tidak heran jika di lingkungan sekitar kita sering terjadi pertentangan” sosial yang timbul akibat beberapa masalah. Sangat sulit untuk menghilangkan masalah sperti ini, karna hal ini akan terus terjadi dari waktu ke waktu. Ada beberapa penyebab terjadinya pertentangan – pertentangan sosial yang terjadi di masyarakat, diantaranya :

1. Perbedaan Kepentingan

2. Prasangka, Diskriminasi

3. Golongan" yang berbeda

Dari penyebab” pertentangan sosial diatas, sangat mungkin memicu terjadinya konflik diantara kita, yang dapat menyebabkan hal” yang tidak kita inginkan.


Golongan-Golongan Yang Berbeda dan Intregasi Sosial

Kita tahu perbedaan golongan pada masyarakat juga dapat menimbulkan pertentangan” denagn secara sadar maupun tidak sadar. Walaupun tidak begitu terlihat tapi dari waktu ke waktu hal seperti ini juga bisa menjadi salah satu penyebab.

Perbedaan golongan Seperti halnya :

  • 1. Suku bangsa. contohnya saja suku bangsa di Indonesia yang beragam yang mempunyai kebudayaan sendiri”.
  • 2. Agama, perbedaan agama, yang menuntut saling toleransi diantaranya
  • 3. Bahasa, bahasa merupakan alat komunikasi dalam melaksanakan interaksi antar kelompok
  • dll
Dari beberapa hal” diatas pastilah muncul juga suatu konflik yang tidak diduga”. Kita hanya bisa meredam dan meminimalisir konflik tersebut.

Adapun cara pemecahan konflik tersebut adalah :

  • 1. Elimination, yaitu pengunduran diri salah satu pihak ( mengalah )
  • 2. Subjugation atau Domination, yaitu pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa pihak lain untuk mengalah dan mentaatinya
  • 3. Majority Rule, voting atau menentukan dengan suara terbanyak untuk penyelesaian suatu konflik
  • 4. Compromise, berusaha mencari jalan tengah suatu masalah
  • 5. Integration, pendapat” yang bertentangan didiskusikan.


Intregasi Sosial

Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing. Integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu :

  • Pengendalian terhadap konflik dan penimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu
  • Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu

Sedangkan yang disebut integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan.

Suatu integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya.


Referensi : http://wharone-file.blogspot.com/2010/11/pertentangan-sosial-di-masyarakat.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Integrasi_sosial


Kesimpulan

Menurut saya pertentangan masyarakat itu tidak perlu terjadi, karena bangsa kita ini semua dari berbeda adat dan suku, kalau kita semua selalu mengadakan pertentangan dan ketegangan dalam msyarakat pasti kehidupan kita ini tidak akan tentram. Maka dari itu kita semua tidak harus melakukan pertentangan itu.


Study Kasus

Jakarta - Agama, dalam bentuknya yang bagaimana pun adalah Way of Live yang menghubungkan manusia dengan suatu Dzat di luar dirinya yang dianggap absolute, Tuhan. Dalam proses interaksi dirinya dengan Dzat dimaksud, agama dianggap memberikan panduan untuk menuju titik komunikatif antara keduanya.

Jalan hidup, itulah barangkali yang memberikan agama sebagai Syari'at (asal kata assari' yang berarti jalan besar-raya). Untuk dapat melalui jalan besar itu pada fitrahnya manusia memilih jalan kecil (al-thariq: jalan kecil-gang) yang mereka anggap lebih cepat untuk sampai ke syariat itu.

Pernyataan ini dapat diilustrasikan bahwa syariat adalah jalan besar yang secara langsung menuju tujuan utama (Tuhan), dan al-thariq adalah jalan-jalan kecil yang menghubungkan manusia menuju jalan besar (syariat) tersebut. Di jalan itu terdapat banyak lajur kendaraan yang berbeda pula. Bahkan, ada yang lebih senang melewati jalur-jalur alternatif, atau bahkan jalan tol untuk lebih cepat sampai.

Jenis kendaraan yang dipakai pun macam-macam. Dari sepeda motor, mobil pribadi, hingga ke bus besar. Warna dan mereknya pun berbeda. Namun, semua kendaraan itu menuju satu tujuan yang sama.

Pemahaman terhadap cara pandang di atas akan dapat menumbuhkan kesadaran pada setiap pemeluk agama untuk saling menghormati sesame pengguna jalan (syariat) hidup beragama. Dengan memahami dan menghormati jenis dan bahkan "merk" kendaraan yang dipakai dengan tidak mengatakan mereka yang berbeda dari sebagiannya adalah tidak sah.

Ironisnya, dalam prakteknya perbedaan jalan ini memunculkan banyak persinggungan yang tak jarang berujung konflik (adu jotos-mungkin). Realitas ini semakin membiaskan konsepsi universal tentang satu tujuan yang sma, Tuhan.

http://suarapembaca.detik.com/read/2010/02/18/183045/1302408/471/integrasi-sosial-masyarakat-beragama-dalam-perspektif-tafsir